4 Kecelakaan Pesawat Terburuk Di Dunia

Tuesday, April 03, 2012 , 0 Comments

1.Tenerife Airport Disaster

Kecelakaan ini terjadi pada tanggal 27 maret 1977, melibatkan 2 pesawat tipe "heavy jet" yaitu Boeing 747-121 (Pan American World Airlines) & 747-206B (KLM Royal Dutch Airlines). Kedua pesawat bertabrakan di Runway dan menelan 583 korban jiwa dan 61 korban selamat Kejadian ini berawal dari aksi terrorisme di Grand Canaria Airport dimana seharusnya 2 pesawat ini mendarat, karena adanya bom yang meledak di airport ini, maka dialihkan ke bandara tenerife.

Perwira pertama dari pesawat KLM salah memahami perintah dari menara pengawas karena kebetulan kondisi bandara sangat sibuk sehingga radio transmitter juga sangat sibuk. selain itu kabut tebal yang menyelimuti airport juga sangat mempengaruhi jarak pandang.

Menurut sumber,pesawat KLM melakukan "refuelling" atau mengisi ulang bahan bakar yang otomatis akan mempengaruhi berat pesawat dan membutuhkan jarak yg lebih panjang untuk mencapai kecepatan "V Rotate" atau dimana pesawat mulai menaikkan hidungnya. Seandainya KLM tidak melakukan refuelling, ada kemungkinan tabrakan dapat dihindarkan












 
2. Japan Airlines Flight 123

JAL dengan nomer penerbangan 123 adalah penerbangan domestik dari tokyo menuju osaka dengan menggunakan 747-SR46. Penerbangan domestik menggunakan 747 adalah hal yang tak biasa. JAL123 jatuh pada tanggal 12 agustus 1985, merenggut 520 nyawa dan hanya 4 yang selamat.

pesawat kehilangan stabilizernya karena mengalami dekompresi pada bagian belakangny,sehingga menyebabkan terhempasnya stabilizer dari tempatnya, cairan hidrolik yang berfungsi menggerakan pesawat juga keluar dari tempat retakan sehingga pesawat sudah tidak bisa dikendalikan sama sekali,dan akhirnya pesawat menabrak gunung dengan posisi terbalik

kecelakaan disebabkan karena kurang baiknya perawatan pesawat. Pada tahun 1978, JAL123 mengalami insiden tailstrike atau pada saat Takeoff/landing,ekor pesawat mengenai landasan. JAL tidak melakukan perbaikan sesuai prosedur yang dianjurkan boeing yang akhirnya menyebabkan dekompresi









3. Lockerbie Disaster

Kejadian naas ini bertepatan 4 hari sebelum natal tahun 1988, menewaskan semua penumpang dan kru pesawat. PanAm Flight 103 adalah pesawat tipe 747-121 dengan rute Heathrow - J.F.Kennedy. Pesawat ini meledak diatas desa Lockerbie,skotlandia

bisa dibilang penelitian pesawat ini adalah paling mengagumkan,karena kotak hitam pesawat rusak akibat pesawat meledak di udara,maka penyelidikan akan menjadi lebih sulit lagi. Dengan puing-puing yang tercecer seluas lebih dari luas daratan inggris membuat tim penyelidik kewalahan.

Percaya tidak percaya,kasus ini terungkap karena bukti yang lebih kecil daripada telunjuk manusia dewasa, yaitu papan sirkuit sebuah bom yang menjadikan barometer sebagai pemicunya. bom itu disimpan didalam radio yang disimpan didalam tas kulit.

berikut kronologis pemecahan penyebab jatuhnya pesawat ini:
1. Ditemukannya papan sirkuit radio tempat dimana bomnya berada,lalu penyelidik juga menemukan papan sirkuit bom
2. Ditemukannya koper yang mereka gunakan untuk menaruh radio yang berisi bom tersebut
3. Dengan kecerdikan penyelidik,mereka bisa menemukan baju yang terdapat didalam koper yang berisi radio tersebut,menemukan pembuatnya,dan pabrik pembuat baju tersebut terdapat di libya. Kebetulan Libya dipimpim oleh Moammar Khadafi yang sangat benci terhadap Amerika.
4. Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, akhirnya Abdelbaset Ali al-Megrahi yg bertugas sebagai intelejen libya ditangkap karena dirinya terlibat dalam kasus ini,beliau juga dikabarkan kenal dekat dengan perusahaan pembuat bom tersebut

Libya akhirnya membayar sebesar US$ 2.7 milyar kepada seluruh korban lockerbie, tak lama setelah itu, PanAm mengumumkan bangkrut







4. Mid-air collision

Saudi Arabian Airlines Penerbangan 763 merupakan sebuah pesawat Boeing 747-168B yang menerbangi rute Delhi, India menuju Dhahran, Arab Saudi pada 12 November 1996. Pesawat ini mengalami kecelakaan terburuk dalam dunia penerbangan karena bertabrakan di udara dengan Air Kazakhstan Penerbangan 1907 yang pada saat yang sama menerbangi rute Shymkent, Kazakhstan menuju Delhi, India.

Dalam penerbangan Saudi 763, pilot pesawat bernama Khalid AlShubaily. Kopilot pesawat yang bernama Nazir Khan melakukan komunikasi radio dengan salah satu petugas kendali di Delhi, bernama VK Dutta. Dan ahli mesin (enginner) pesawat Saudi 763 bernama Evris. Sedangkan pada penerbangan Kazakh 1907, pilot bernama Gennadi Cherepanov, dan operator radio pesawat Kazakh 1907 bernama Egor Repp.

Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh penumpangnya yang totalnya adalah 349 orang. Egor Repp melakukan kesalahan dalam mengukur ketinggian. Kazakh 1907 seharusnya ada di level ketinggian 150 dan Saudi 763 ada di level ketinggian 140. Saat Repp menyadari bahwa pesawatnya terbang terlalu rendah, dia berkata pada Kapten Gennadi Cherepanov. "Jaga ketinggian 150. Jangan turun!" katanya. "Berapa ketinggian yang diperintahkan?" tanya Kapten Cherepanov begitu dia bereaksi dan bingung. Kemudian, Kapten Cherepanov memerintahkan kepada co-pilot untuk menambah kecepatan.

Kazakh 1907 langsung memacu dirinya untuk terbang menuju Saudi 763. Kemudian, Repp berkata, "Naik ke 150, karena di 140 ada ... yang itu!" Egor Repp berkata "Yang itu!" saat pesawat Saudi terbang di atasnya, dan muncul di pandangan kru Kazakh 1907. Sayap kiri pesawat Saudi 763 dirobek ekor pesawat Kazakh 1907, dan stabilizer horizontal kirinya juga. 5,5 meter bagian itu terkoyak, dan tanpa itu, kru Saudi 763 tidak bisa mengendalikan pesawat. Pilot pesawat kargo Angkatan Udara AS, Kapten Timothy J. Place adalah saksi mata kecelakaan itu. "Awan memerah, seakan-akan bisa dirasakan panasnya,"

Hari awal penyelidikan, kotak hitam (black box) pesawat Saudi 763 dan Kazakh 1907 ditemukan. Penyelidik membuat perkiraan penyebab kecelakaan : VK Dutta (petugas menara kendali Sua) berbuat kesalahan, kesalahan salah satu kru pesawat, atau kegagalan instrumen salah satu pesawat. Sebelum mengetahui penyebab kecelakaan, mereka harus melihat data-data yang ada pada FDR dan CVR kedua pesawat.

Kotak hitam pesawat Saudi dianalisa di Inggris. Kru pesawat Saudi terbang secara teratur pada ketinggian yang ditentukan Dutta, yaitu level 140 (4.300 m). Akan tetapi, kru pesawat Kazakh tidak terbang teratur. Dutta ingin pesawat yang berangkat dari Bandara Indira Gandhi ada di bawah pesawat yang mendatangi Bandara Indira Gandhi. Namun, pesawat Kazakh 1907 berada di level terbang 4.299 m, 300 m lebih rendah dari ketinggian yang ditentukan, dan 3 meter lebih rendah dari pesawat Saudi 763.

Para penyidik menyalahkan tata letak kokpit pesawat Ilyushin Il-76. Pengukur ketinggian terpasang di depan tempat duduk pilot. Namun, tidak ada pengukur ketinggian di depan tempat duduk operator radio Egor Repp.








 

Yohanes Octavian

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar:

Ping your blog, website, or RSS feed for Free